Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tagangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.
Contoh dari penguat kelas A adalah rangkaian dasar penguat transistor common emitor (CE). Tipe penguat dibuat dengan mengatur arus bias basis yang sesuai pada titik tertentu untuk mendapatkan titik kerja pada garis beban rangkaian tersebut. Untuk penguat tipe kelas A arus bias basis dibuat sedemikian rupa, sehingga titik kerja transistor (Q) berada tepat ditengah kurva garis beban VCE – IC dari rangkaian penguat tersebut. Contoh rangkaian dasar penguat transistor tipe kelas A dapat dilihat pada gambar berikut.
Resistor Ra dan Rb pada rangkaian diatas berfungsi untuk menentukan arus bias basis. Garis beban rangkaian dasar penguat tipe kelas A diatas ditentukan oleh konfigurasi resistor Rc dan Re yang dirumuskan sebagai berikut :
Contoh dari penguat kelas A adalah rangkaian dasar penguat transistor common emitor (CE). Tipe penguat dibuat dengan mengatur arus bias basis yang sesuai pada titik tertentu untuk mendapatkan titik kerja pada garis beban rangkaian tersebut. Untuk penguat tipe kelas A arus bias basis dibuat sedemikian rupa, sehingga titik kerja transistor (Q) berada tepat ditengah kurva garis beban VCE – IC dari rangkaian penguat tersebut. Contoh rangkaian dasar penguat transistor tipe kelas A dapat dilihat pada gambar berikut.
Resistor Ra dan Rb pada rangkaian diatas berfungsi untuk menentukan arus bias basis. Garis beban rangkaian dasar penguat tipe kelas A diatas ditentukan oleh konfigurasi resistor Rc dan Re yang dirumuskan sebagai berikut :
Vcc = Vce + IcRc + IeRe
Apabila Ic = Ie, maka rumus diatas dapat di sederhanakan seperti berikut :
Vcc = Vce + Ic(Rc + Re)
Vcc = Vce + Ic(Rc + Re)
Untuk menentukan arus basis sebaiknya melihat dahulu datasheet transistor yang digunakan kemudian menentukan nilai resistor Ra dan Rb untuk menentukan besarnya arus basis (Ib) yang memotong titik Q. Berikut adalah garis beban dan titik Q penguat kelas A.
Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian sinyal AC. Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground. Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke ground dan semua kapasitor dihubung singkat.Dengan cara ini rangkaian gambar analisa AC dapat dirangkai menjadi seperti gambar berikut.
Vout / Vin = rc/re'
jadi, diperoleh persamaan rumus Vout sebagai berikut :
Vout = (rc/re').Vin
Ciri khas dari penguat kelas A adalah, seluruh sinyal output bekerja pada daerah aktif. Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki tingkat fidelitas yang tinggi. Selama sinyal masih bekerja di daerah aktif, bentuk sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input. Namun penguat kelas A ini memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25% – 50%. Kondisi ini karena titik Q yang ada pada titik A, sehingga dalam kondisi tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan. Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang menjadi panas. Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar.
23 November 2015
Arhild, 2012. Penguat Kelas A. (online), (https://arhild.wordpress.com/2012/01/07/penguat-kelas-a/), diakses pada tanggal 21 November 2015 pukul 20.05 WIB
Dasar, Elektronika, 2013. Penguat Amplifier Kelas A. (online), (http://elektronika-dasar.web.id/penguat-amplifier-kelas-a/), diakses pada tanggal 21 November 2015 pukul 19.56 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar